Persepsi Pelajar Jabodetabek tentang Kriteria Penyensoran Konten Media dan Budaya Sensor Mandiri
Kesempatan yang terbuka lebar untuk mengakses media sering tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup akan konten media yang sebenarnya. Pendidikan dan pemahaman tentang media sangat diperlukan oleh pelajar yang terpapar media dengan kemudahan mengaksesnya. Perubahan konsumsi media di kalangan pelajar juga akan mempengaruhi persepsi mereka tentang berbagai hal, termasuk tentang hal-hal yang menjadi komponen penyensoran konten media massa yang selama ini digunakan menjadi dasar dalam meloloskan sebuah konten media dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyensoran film dan iklan film, yaitu kekerasan, perjudian, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, pornografi, suku, ras, kelompok dan atau golongan, agama, hukum, harkat dan martabat manusia, serta usia penonton film. Penelitian dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling untuk pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Adapun sampel penelitian diambil sebanyak 560 pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK yang mewakili 14 wilayah administrasi Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei untuk mengetahui sejauh mana persepsi yang dimiliki siswa terhadap konten kekerasan dan pornografi. Berdasarkan hasil survei, sebagian besar anak SD memiliki persepsi tidak setuju, jika adegan berciuman membuat ia ingin menirunya, begitu juga dengan adegan kekerasan dan lainnya. Temuan ini bertolak belakang dengan persepsi siswa di tingkat SMP, SMA dan SMK. Hasil temuan ini perlu diberikan tambahan narasi, agar tidak menimbulkan salah paham, seolah anak SD saat ini tak perlu dibatasi atau disensor tontonannya karena sudah memiliki kekuatan untuk tidak meniru. Narasi tambahan bisa diperkuat dari wawancara dengan beberapa responden dari siswa SD secara purpose sampling dengan kategori anak dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah berdasarkan informasi gurunya.