Mentari (Giselle Nicoleen Cahadi), pelajar sekolah dasar, tinggal berdua dengan ayahnya Rais (Fadellenon), yang memiliki keterbelakangan mental. Ibu Mentari, Ayu Ling (Naomi Putri Harjono), yang berprofesi sebagai penari tradisional, meninggal karena sakit. Karena keterbatasannya, Rais hanya bisa bekerja sebagai petugas kebersihan jalan. Pekerjaan ayahnya itu membuat Mentari kerap mendapat perundungan dari teman sekolahnya. Meski demikian, Mentari tetap merasa bangga dan ia ingin membanggakan ayahnya. Kesempatan itu datang ketika Mentari diminta berpartisipasi dalam sebuah acara sekolah dengan menari tarian tradisional. Namun, Rais sendiri ternyata tak ingin melihat anaknya menari, karena hal itu mengingatkan dirinya pada sosok almarhum istrinya, Ayu Ling.

 Film karya sutradara Kamarul Akbar ini merupakan produk putra daerah Makassar, yang mendapat dukungan dari pemerintah daerah, serta memakai para pemain lokal asal Sulawesi Selatan. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia Semua Umur (SU). (sof)