Hidup Yuli (Yunita Siregar) runtuh setelah ia kehilangan orang tua, harta, dan menjadi korban perundungan. Dalam kondisi terpuruk, ia memutuskan membalas dendam terhadap keluarga Ambar (Djenar Maesa Ayu), yang telah memperlakukannya secara tidak manusiawi. Ia meminta bantuan dukun untuk menyantet seluruh anggota keluarga Ambar: Laras (Dinda Kanyadewi), Rudianto (Tarra Budiman), Dean (Sulthan Hamonangan), dan Tika (Kawai Labiba). Serangkaian ritual mengerikan pun berlangsung, melibatkan jenazah yang belum dikubur lebih dari 40 hari, dalam jangka waktu tujuh hari.

 Sekuel dari film horor Sijjin (2023), ini kembali disutradarai Hadrah Daeng Ratu, sineas perempuan yang produktif menggarap film-film horor Indonesia. Film ini terinspirasi dari konsep dua kitab dalam Islam: Sijjin, tempat catatan amal perbuatan orang-orang durhaka, dan Illiyyin, kitab bagi orang saleh dan berbuat baik. Karya-karya Hadrah Daeng Ratu sebelumnya antara lain, Jaga Pocong (2018), Makmum (2019), Malam Jumat (2019), Aku Tahu Kapan Kamu Mati (2020), Menjelang Ajal (2024), Perjanjian Gaib (2023), dan Pemandi Jenazah (2024). LSF mengklasifikasikan film Kitab Sijjin dan Illiyyin untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (ind)