Maria Callas (Angelina Jolie) merenungi masa lalunya dan berharap dapat kembali ke panggung opera: satu-satunya tujuan dan jalan hidupnya. Cerita berlangsung selama hari-hari terakhir hidupnya di Paris pada 1977. Maria Callas diwawancarai seorang jurnalis televisi bernama Mandrax (Kodi Smit McPhee) tentang riwayat hidupnya. Ia mondar-mandir di apartemennya, dan tak berhenti keliling kota Paris, mengenang masa lalu yang ingin dikuburnya. Tapi pelbagai bayangan selalu muncul akibat ketergantungannya pada napza (narkotika psikotropika dan zat adiktif), termasuk mandrax, yang secara simbolik dijadikan nama jurnalis TV. Sepanjang perjalanan antara khayalan dan kenyataan, ia bertemu milyuner Yunani Aristotles Onassis (Haluk Bilginer), yang sangat mencintainya tapi tak pernah menikahinya, dan minum kopi dengan kakak perempuannya yang tabah Yakinthi Callas (Valeria Golino). Hingga akhir hidupnya ia selalu didampingi pembantu setianya, Ferruccio (Pierfrancesco Favino), dan Bruna (Alba Rohrwacher)

Film ini diproduksi oleh Juan de Dios Larraín, Lorenzo De Maio, dan Jonas Dornbach, bekerja sama dengan perusahaan produksi The Apartment (Fremantle Company), Fabula, dan Komplizen. Film ini melengkapi trilogi Larraín yang berpusat di sekitar tokoh utama perempuan yang menginspirasi namun bernasib tragis. Yakni, Spencer (2021) tentang kehidupan Lady Diana yang dibintangi Kristen Stewart, dan Jackie (2016) tentang Jacqueline Kennedy-Onassis yang dibintangi Natalie Portman. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film biografi intim tanpa glorifikasi, ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (fat)